Kamis, 16 Maret 2017

Komunikasi Informasi dan Edukasi ( KIE ) Oleh Farmasis

KIE Oleh Farmasis



Berbicara tentang KIE oleh farmasis pasti pada bingung kann??
Nah kali ini kita akan membahas lebih dalam apa sih KIE oleh para farmasis??
Pengertian KIE sendiri bagi seorang farmasis adalah KIE adalah suatu proses penyampaian informasi antara apoteker dengan pasien atau keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga pasien dan membantu meningkatkan pengetahuan, pemahaman sehingga pasien atau keluarga pasien memperoleh keyakinan akan kemampuan dalam penggunaan obat yang benar. Tujuan dari KIE sendiri adalah agar farmasis dapat menjelaskan dan menguraikan (explain and describe) penggunaan obat yang benar dan baik bagi pasien sehingga tujuan terapi pengobatan dapat tercapai dan pasien merasa aman dengan obat yang dikonsumsi (Pariang, 2013)


Mungkin kalian pada bertanya tanya kenapa sih penting nya KIE oleh para Farmasis, nahh ini nih jawabannya
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Manurung, 2010)
Pelayanan instalasi farmasi yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan pasien atau konsumen, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan, karena 25% kesembuhan pasien di harapkan diperoleh dari kenyamanan serta baiknya pelayanan apotek, sedangkan 75% berasal dari obat yang digunakan pasien (Manurung, 2010)

Idealnya ni guys, seorang farmasis baik diminta ataupun tidak harus selalu aktif melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai obat sehingga tujuan terapi pengobatan dapat tercapai dengan baik dan akan membuat pasien merasa aman dengan obat yang dibeli.
Tugas dan Tanggung Jawab IFRS meliputi tugas utama nya yaitu pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat tinggal (inap), rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit dan juga menyediakan terapi obat yang optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan bermutu tertinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. IFRS bertanggung jawab mengembangkan suatu pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat, untuk memenuhi kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan keperawatan, staf medik dan rumah sakit keseluruhan untuk kepentingan pelayanan penderita yang lebih baik (Pariang, 2013)
Mengapa Apoteker Perlu memberikan informasi??
Agar pasien dapat memahami dan meningkatkan  kepatuhan untuk memperoleh terapi yang optimal.
dan untuk mencegah :
- kegagalan terapi
- toksisitas
- kambuh
- meningkatnya biaya

Farmasi --> Spesialisasi ahli obat --> Pelayanan Pharmaceutical Care (asuhan kefarmasian) :
Pemberian informasi merupakan hal vital dalam Pharmaceutical care diantaranya :
- menghindari/mencegah Drug related problem (DRP)
- meningkatkan outcome (tujuan terapi)
- individualized regimen/ penerapan rejimen sesuai individu
- monitoring/ follow up

Dalam Pharmaceutical care penting memberikan konseling, konseling adalah suatu kegiatan pemberian informasi terkait masalah penggunaan dan pemilihan obat untuk mengatasi masalah dalam penggunaan obat yang bertujuan untuk meningkatkan outcome terapi yang rasional. alasan diberikannya konseling, karena :
Ø  1/3 pasien bahkan lebih, tidak mendapatkan konseling obat
Ø  30% pasien bahkan lebih gagal menaati instruksi dalam pengobatan
Ø  agar pasien makin taat dan patuh sehingga terapi dapat berjalan dengan semestinya
Ø  untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terkait terapi

Oke guys, itulah sedikit informasi KIE yangmungkin bisa di jadikan acuan belajar yaaa,,,
Semoga Bermanfaat, Terimakasih :)

DAFTAR PUSTAKA
Pariang, N.F.E. 2013. Peran dan Kesiapan Apoteker Dalam Menyongsong Diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2014. Palangka Raya : Ikatan Apoteker Indonesia.
Manurung, L.P. 2010. Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi Dengan Minat Pasien Menebus Kembali Resep Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Budhi Asih . Jakarta : Universitas Indonesia.
Didi Rahman . 2013 . Tingkat KepuasanPasien Terhadap Pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat Dengan Resep Oleh Tenaga Farmasi di Instalasi Farmasi  RSI PKU MUHAMMADIYAH. Palangkaraya : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi D-III Farmasi

3 komentar: